f3R1N4

Saturday, March 05, 2005

Kisah Desperaux (The Tale of Desperaux)

Judul : Kisah Desperaux (The Tale of Desperaux)
Penulis : Kate DiCamillo
Penterjemah : Diniarty Pandia
Jumlah hal. : 280
Penerbit : Gramedia (2005)


Sepertinya formula untuk membuat cerita dongeng anak masih sama dari jaman dulu sampai sekarang. Tentang ksatria yang jatuh cinta kepada seorang putri cantik, dan berusaha menyelamatkannya dari ancaman kejahatan. Tapi, kalau biasanya sang ksatria berbaju besi itu seorang pangeran tampan atau ya.. setidaknya pemuda tampan dan baik hati, dalam Kisah Desperaux, ksatria itu ‘diperankan’ oleh seekor tikus… yup… tikus kecil berwarna coklat yang sering membuat para perempuan ‘geli’….

Kisah ini dimulai dengan kelahiran seekor tikus, yang diberi nama Desperaux, yang artinya keputusasaan. Desperaux adalah seekor tikus kastil, dia keturunan tikus Perancis yang ikut dalam sebuah koper diplomat sampai akhirnya tinggal di dalam kastil Raja Philips. Sejak lahir, Desperaux sudah berbeda dari saudara-saudaranya yang lain, tubuhnya begitu kecil, sering sakit-sakitan, lebih menyukai ‘dunia luar’, dan ketika diajari untuk memakan kertas-kertas buku di perpustakaan, dia malah membacanya dan merasa sayang untuk merusak buku itu. Cerita yang kebetulan dibacanya adalah cerita tentang ksatria yang menyelamatkan seorang putri cantik.

Suatu ketika, Desperaux begitu terpesona dengan nyanyian sang raja, dengan berani dia nekat duduk di kaki sang raja. Desperaux juga langsung terpesona dengan kecantikan Putri Pea, sampai akhirnya dia berani mengatakan, “Aku jatuh cinta”. Hmmm.. bayangkan, seekor tikus jatuh cinta pada seorang putri…

Keluarga Desperaux cukup ‘gerah’ dengan tingkah laku Desperaux. Sampai-sampai, mereka akhirnya mengadakan sidang Dewan Tikus untuk menghukum Desperaux. Dan Desperaux pun dijebloskan ke bawah tanah untuk berkumpul dengan tikus-tikus got.

Bicara tentang tikus got, tokoh yang lainnya yaitu Roscuro. Dia adalah seekor tikus got yang tinggalnya di bawah tanah kastil Raja Philips. Lagi-lagi karakternya berbeda dengan tikus got pada umumnya. Jika biasanya tikus got lebih menyukai kegelapan, Roscuro suka pada cahaya. Cahaya lah yang membawanya pada petualangan baru. Ketika sedang ada pesta di kastil, Roscuro ingin melihatnya dan dia pun bergelantungan di lampu di atas meja makan. Tiba-tiba Putri Pea melihatnya dan berteriak, “Tikus got!” Roscuro pun terkejut, dan terjatuh di mangkuk sup sang Ratu. Ratu yang sedang menyantap sup kesukaannya kaget dan meninggal. Raja akhirnya menetapkan bahwa tikut got adalah musuh utama, sup sebagai makanan terlarang dan panci, sendok serta mangkuk harus disingkirkan dari kerajaan. Roscuro pun berniat untuk membalas dendam terhadap Raja & Putri Pea.

Tokoh lainnya adalah Miggery Sow. Gadis berumur 12 tahun ini dijual oleh ayahnya demi sebuah taplak meja merah dan ayam betina. Mig dijadikan pelayan di sebuah peternakan dan sering mendapatkan jeweran sebagai hukuman. Suatu ketika Mig melihat rombongan kerajaan melintas di depan pekarangannya, dan melihat Putri Pea melambaikan tangan. Langsung terbersit keinginan dalam hati Mig, “Aku ingin menjadi Putri”. Ketika pengawal kerajaan datang ke tempat tinggal Mig untuk mengambil panci, sendok dan mangkok, mereka juga membawa Mig, karena tidak boleh ada orang yang dimiliki orang lain. Di Kastil, karena kecerobohannya, akhirnya Mig dijadikan pelayan untuk membawakan makanan ke bawah tanah.

Roscuro ingin melakukan balas dendam dengan mempergunakan Mig. Roscuro berencana menculik Puteri Pea. Hilangnya Puteri Pea diketahui oleh seluruh penghuni kastil dan terdengar juga oleh Desperaux, yang segera menyelamatkan sang Puteri.

Mereka bertiga akhirnya bertemu di bawah tanah. Nah, apakah Roscuro berhasil melaksanakan niat balas dendamnya? Apakah Mig berhasil menjadi seorang Putri seperti impiannya? Dan, apakah Desperaux berhasil menjadi knight in shinning armour bagi sang Putri? Seperti dongeng-dongeng lainnya, cerita berakhir dengan bahagia.

Pada dasarnya mereka bertiga punya satu kesamaan, mereka semua punya mimpi, yang bisa menerangi mereka bagaikan cahaya. Seperti kata penulisnya, ia ingin pembacanya menemukan cahaya dari cerita yang menjadi pemenang Newberry Book 2004 ini (hal. 275)

Kisah Desperaux, dongeng masa kini dengan bentuk baru, tapi dengan latar belakang yang sama. Cukup bagus untuk dongeng sebelum tidur, apalagi ditambah dengan ilustrasi yang bagus. Tapi, ada sedikit gangguan, yaitu kata ‘Buset’ yang sering diucapkan Mig. Rasanya akan lebih enak kalau diganti dengan kata ‘Ya Ampun’ atau ‘Ya Tuhan’.

fps.05.02.21

--------------------oOo--------------------

Insiden Anjing di Tengah Malam Yang Bikin Penasaran (The Curious Incident of The Dog In The Night-Time)

Judul : Insiden Anjing di Tengah Malam Yang Bikin Penasaran (The Curious Incident of The Dog In The Night-Time)
Penulis : Mark Haddon
Penterjemah : Hendarto Setiadi
Jumlah hal. : 312
Penerbit : KPG (Cet. 2, Desember 2004)


Tadinya saya sama sekali tidak tertarik untuk beli buku yang meraih penghargaan Whitbread Novel Award 2003 ini. Pertama, karena judulnya yang kurang ‘asyik’, kedua karena covernya, yang wow…. silau, man! Tapi, setelah baca resensi di beberapa media, koq, kaya’nya menarik ya? Apa sih yang membuat ‘Insiden Anjing di Tengah Malam Yang Bikin Penasaran’ itu jadi sedemikian ‘heboh’? Di manakah letak hal yang bikin penasaran itu?

Di awal-awal, buku ini memang terkesan datar. Diawali ketika Christopher, anak berumur 15 tahun yang menjadi tokoh utama novel ini, menemukan anjing tetangganya yang mati tertusuk garpu tanaman. Chistopher adalah seorang anak yang menderita penyakit autis. Dia seolah hidup dalam dunianya sendiri, punya pemikiran sendiri yang mungkin kita sebagai orang ‘biasa’ menganggapnya aneh. Christopher tidak suka dengan warna coklat dan kuning, punya pola keseharian yang teratur, selalu berpikir berdasarkan logika, amat sangat cerdas dan mempunyai ingatan yang kuat. Dia suka mengamati berbagai hal yang kecil sekali pun. Dia tidak suka keramaian, tidak suka dengan orang asing. Jika dia berada di keramaian, Christopher mudah menjadi bingung dan tertekan. Christopher tinggal berdua dengan ayahnya, ibunya sudah meninggal terkena serangan jantung. Chritopher tidak pernah bepergian sendirian.

Christopher tidak mempercayai orang asing, bahkan oleh orang tuanya sendiri, dia tidak mau dipeluk. Dia hanya mau disentuh diujung-ujung jarinya saja.

Oh, ya, jangan bingung kalau buku ini langsung dimulai dari Bab 2, bukan dari Bab 1. Bab buku ini dibagi dalam bilangan prima, untuk menunjukkan kesukaan Chritopher terhadap matematika.

Christopher gemar akan cerita-cerita misteri pembunuhan dan favoritnya adalah Sherlock Holmes. Dia punya keinginan untuk membuat buku tentang misteri kematian Wellington, si anjing, dan mulailah dia mencari tahu, siapakah pembunuhnya. Dia membuat rencana di otaknya, membuat gambaran dari mana dia harus memulai penyelidikan itu. Christopher pun bertanya pada beberapa tetangga di sekeliling rumahnya. Hasil pengamatannya dicatat di dalam sebuah buku.

Penyelidikan itu dilakukan secara diam-diam, karena ayahnya berkata agar dia tidak ikut campur, tapi, Christopher tetap bertekad untuk menemukan pembunuh anjing itu. Hingga suatu hari, ayahnya menemukan buku catatan Chritopher dan menyembunyikannya. Christopher pun berusaha mencari tempat ayahnya menyembunyikan buku itu. Dan, ketika dia berhasil menemukan kembali bukunya, dia pun menemukan hal lain yang membuatnya sangat terkejut dan membawanya mengetahui berbagai kejutan lain, yaitu terungkapnya siapa pembunuh Wellington sebenarnya.

Rasa takut memaksanya untuk kabur dari rumah, dan mulailah petualangan besar bagi Chritopher. Di sini ketegangan dimulai. Christopher pergi ke London… sendirian… suatu hal yang tidak pernah dilakukannya. Meskipun rasa takut semakin besar, tapi dia bertekad untuk ‘menyelesaikan’ perjalanannya.

Di dalam buku ini, sesekali diselingi dengan ‘pelajaran’ matematika. Christopher sendiri diceritakan sedang belajar keras untuk mengikuti Ujian Matematika Tingkat Tinggi. Ada juga berbagai gambar, entah itu peta, gambar binatang, berbagai tulisan, yang semuanya adalah perwujudan apa yang ada di otak Christopher.

Membaca buku ini, kita diajak untuk menyelami pemikiran seorang anak penderita autis, yang terkadang berbeda, tapi justru malah membuat kita merasa jadi ‘bodoh’. Terkadang banyak hal kecil yang terlewat atau bagi kita tidak penting, tapi justru berhasil ditangkap oleh Christopher dan menjadi ‘kekuatan’ bagi dirinya. Hal-hal kecil itulah yang membantunya dalam menempuh perjalanan ke London. Ada yang bisa membuat kita tersenyum kecil, tapi ada juga rasa kasihan membaca ‘perjuangan Christopher.

fps.05.02.14

--------------------oOo--------------------

FAVE BOOKS for THE YEAR 2004

1. Da Vinci Code (Dan Brown)
Doubleday, 2003
Hampir di semua daftar best seller, buku ini selalu jadi no. 1. Komentar orang banyak, “Full of controversy”. Cerita tentang Robert Langdon yang terjebak petualangan untuk memecahkan symbol sejarah yang menjadi rahasia selama berabad-abad. Banyak sejarah tentang gereja dan agama Kristen di buku ini. Yang aku suka dari buku ini, banyak teka-teki, emang sih, endingnya tetap khas Holldywood, tapi menegangkan, dan gak ketebak endingnya gimana. Karena buku ini, aku juga jadi penasaran sama Angels & Demons, pengen tau, petualangan Robert Langdon sebelumnya.

2. The Five People You Meet in Heaven (Mitch Albom)
Hyperion, 2003
Buku ini bercerita tentang seorang mekanik di taman hiburan, namanya Ed, yang meninggal karena kecelakaan menyelamatkan seorang anak kecil di taman itu. Dalam perjalanannya ke surga, dia bertemu dengan lima orang yang punya hubungan dengan dia secara langsung atau pun nggak. Satu pertanyaan yang tersisa di kepala setelah baca buku ini, “Kalau aku mati, aku ketemu siapa ya?” Gara-gara buku ini, aku juga jadi mengingat-ingat gimana perlakuanku, apa hubunganku dengan orang-orang di sekitarku. Gak tau ya, buku ini buat aku bagus banget… so touchy…

3. Tuesday with Morrie (Mitch Albom)
Time Warner, 1997
Gara-gara baca ‘The Five People You Meet in Heaven’, jadi ikutan penasaran sama buku ini. Ternyata sama bagusnya, sama menyentuhnya. Bercerita tentang dosennya Mitch sendiri, Morrie, yang terkena penyakit parah. Dan hebatnya meskipun Morrie sendiri juga tahu kalau hidupnya gak lama lagi, dia tetap semangat dan optimis, dan gak putus asa dengan kondisinya. Malah, dia mau berbagi dan meyakinkan, kalo kematian itu bukan sesuatu yang harus ditakuti. Bisa jadi buku ini memberi semangat buat kita-kita.

4. Cintapuccino (Icha Rachmanti)
Gagas Media, 2004
Hihihi… buku yang katanya ‘Chicklit Asli Buatan Indonesia’ ini.. bener-bener mirip sama aku… Jadi inget gimana aku pernah terobsesi dengan seseorang… gimana noraknya aku jaman dulu… Cerita tentang … yang suka banget sama cowok bernama ‘Nimo’…

5. Bukan Pasarmalam (Pramoedya Ananta Toer)
Lentera Dipantara, 2004

Aku emang suka baca buku PAT, tapi ya on-off gitu.. Kadang kalo lagi pengen, aku bakal cari buku beliau.. beli sekali dua.. titip ke teman… tapi kalo lagi bosen.. ya… udah ditinggal gitu aja.. ‘Bukan pasarmalam’ ini ceritanya tentang seorang pegawai yang pulang kampung karena bapaknya sakit, di kampungnya dia teringat gimana dia dulu.. gimana penderitaannya… Kata-katanya bagus.

6. Negeri Senja (Seno Gumira Ajidarma)
KPG, 2003
Sebenarnya gambaran ‘Negeri Senja’ ini aneh banget, tentang negeri yang dalam keadaan senja terus… pemimpinnya seorang perempuan yang … hmmm.. boleh dibilang tangan besi.. ‘sakti’.. dan berkuasa banget.. sebenarnya sih, kalo ini cerita romantis, gambaran negeri yang senja terus itu, bakal jadi romantis banget… Buku ini menginspirasi aku untuk mulai nulis-nulis. Bahasa di buku ini juga indah banget.

7. Emak (Daoed Joesoef)
Aksara Karunia, 2003
Buku ini dapetnya susah… aku langsung penasaran pengen baca versi panjangnya setelah baca nukilan buku ini di majalah Readers’ Digest. Biasanya aku gak terlalu suka sama memoar atau kisah nyata seseorang, suka ngebosenin. Tapi, begitu aku baca ‘Emak’… enak aja tulisannya. Cerita Daoed Joesoef akan kenangannya terhadap Emaknya, kehidupan di kampungnya, gambaran keluarga yang harmonis banget. Mengalir, ada lucunya… yang pasti… I appreciate my mom more.

8. Shopacholic Ties The Knot (Si Gila Belanja Akhirnya Kawin Juga) (Sophie Kinsella)
Gramedia, 2004
Aku suka banget baca ChickLit series, tapi aku paling suka kalo udah nyeritain si Becky Bloomwood ini yang doyan banget belanja.. menurut Becky, belanja itu adalah investasi,lho.. Sosok Becky ini bisa sekalian ngingetin biar gak kalap kalo belanja… apalagi kalo pake kartu kredit...

9. Perjalanan Mata dan Hati (Prima Rusdi)
Terrant Books, 2004
Isi buku ini tuh, kumpulan tulisan dari majalah CosmoGirl. Tujuannya sih untuk para ABG, tapi ternyata masih ada juga tuh yang ‘nyangkut’ untuk orang seusia aku. Bahasanya enak, topiknya juga gak berat-berat banget, solusinya juga simple dan ilustrasinya juga keren.

10. Bisik – Bisik (Reda Gaudiamo)
EKI, 2004
Satu lagi buku yang membuat aku merasa, “koq aku banget ya?” Buku yang isinya unik, terdiri dari beberapa cerpen, isinya tuh percakapan.. kebanyakan menggambarkan cewek yang biasanya suka plin-plan, gak pd-an. Lucu & unik… lumayan menyegarkan.

--------------------oOo--------------------