Kisah Desperaux (The Tale of Desperaux)
Penulis : Kate DiCamillo
Penterjemah : Diniarty Pandia
Jumlah hal. : 280
Penerbit : Gramedia (2005)
Sepertinya formula untuk membuat cerita dongeng anak masih sama dari jaman dulu sampai sekarang. Tentang ksatria yang jatuh cinta kepada seorang putri cantik, dan berusaha menyelamatkannya dari ancaman kejahatan. Tapi, kalau biasanya sang ksatria berbaju besi itu seorang pangeran tampan atau ya.. setidaknya pemuda tampan dan baik hati, dalam Kisah Desperaux, ksatria itu ‘diperankan’ oleh seekor tikus… yup… tikus kecil berwarna coklat yang sering membuat para perempuan ‘geli’….
Kisah ini dimulai dengan kelahiran seekor tikus, yang diberi nama Desperaux, yang artinya keputusasaan. Desperaux adalah seekor tikus kastil, dia keturunan tikus Perancis yang ikut dalam sebuah koper diplomat sampai akhirnya tinggal di dalam kastil Raja Philips. Sejak lahir, Desperaux sudah berbeda dari saudara-saudaranya yang lain, tubuhnya begitu kecil, sering sakit-sakitan, lebih menyukai ‘dunia luar’, dan ketika diajari untuk memakan kertas-kertas buku di perpustakaan, dia malah membacanya dan merasa sayang untuk merusak buku itu. Cerita yang kebetulan dibacanya adalah cerita tentang ksatria yang menyelamatkan seorang putri cantik.
Suatu ketika, Desperaux begitu terpesona dengan nyanyian sang raja, dengan berani dia nekat duduk di kaki sang raja. Desperaux juga langsung terpesona dengan kecantikan Putri Pea, sampai akhirnya dia berani mengatakan, “Aku jatuh cinta”. Hmmm.. bayangkan, seekor tikus jatuh cinta pada seorang putri…
Keluarga Desperaux cukup ‘gerah’ dengan tingkah laku Desperaux. Sampai-sampai, mereka akhirnya mengadakan sidang Dewan Tikus untuk menghukum Desperaux. Dan Desperaux pun dijebloskan ke bawah tanah untuk berkumpul dengan tikus-tikus got.
Bicara tentang tikus got, tokoh yang lainnya yaitu Roscuro. Dia adalah seekor tikus got yang tinggalnya di bawah tanah kastil Raja Philips. Lagi-lagi karakternya berbeda dengan tikus got pada umumnya. Jika biasanya tikus got lebih menyukai kegelapan, Roscuro suka pada cahaya. Cahaya lah yang membawanya pada petualangan baru. Ketika sedang ada pesta di kastil, Roscuro ingin melihatnya dan dia pun bergelantungan di lampu di atas meja makan. Tiba-tiba Putri Pea melihatnya dan berteriak, “Tikus got!” Roscuro pun terkejut, dan terjatuh di mangkuk sup sang Ratu. Ratu yang sedang menyantap sup kesukaannya kaget dan meninggal. Raja akhirnya menetapkan bahwa tikut got adalah musuh utama, sup sebagai makanan terlarang dan panci, sendok serta mangkuk harus disingkirkan dari kerajaan. Roscuro pun berniat untuk membalas dendam terhadap Raja & Putri Pea.
Tokoh lainnya adalah Miggery Sow. Gadis berumur 12 tahun ini dijual oleh ayahnya demi sebuah taplak meja merah dan ayam betina. Mig dijadikan pelayan di sebuah peternakan dan sering mendapatkan jeweran sebagai hukuman. Suatu ketika Mig melihat rombongan kerajaan melintas di depan pekarangannya, dan melihat Putri Pea melambaikan tangan. Langsung terbersit keinginan dalam hati Mig, “Aku ingin menjadi Putri”. Ketika pengawal kerajaan datang ke tempat tinggal Mig untuk mengambil panci, sendok dan mangkok, mereka juga membawa Mig, karena tidak boleh ada orang yang dimiliki orang lain. Di Kastil, karena kecerobohannya, akhirnya Mig dijadikan pelayan untuk membawakan makanan ke bawah tanah.
Roscuro ingin melakukan balas dendam dengan mempergunakan Mig. Roscuro berencana menculik Puteri Pea. Hilangnya Puteri Pea diketahui oleh seluruh penghuni kastil dan terdengar juga oleh Desperaux, yang segera menyelamatkan sang Puteri.
Mereka bertiga akhirnya bertemu di bawah tanah. Nah, apakah Roscuro berhasil melaksanakan niat balas dendamnya? Apakah Mig berhasil menjadi seorang Putri seperti impiannya? Dan, apakah Desperaux berhasil menjadi knight in shinning armour bagi sang Putri? Seperti dongeng-dongeng lainnya, cerita berakhir dengan bahagia.
Pada dasarnya mereka bertiga punya satu kesamaan, mereka semua punya mimpi, yang bisa menerangi mereka bagaikan cahaya. Seperti kata penulisnya, ia ingin pembacanya menemukan cahaya dari cerita yang menjadi pemenang Newberry Book 2004 ini (hal. 275)
Kisah Desperaux, dongeng masa kini dengan bentuk baru, tapi dengan latar belakang yang sama. Cukup bagus untuk dongeng sebelum tidur, apalagi ditambah dengan ilustrasi yang bagus. Tapi, ada sedikit gangguan, yaitu kata ‘Buset’ yang sering diucapkan Mig. Rasanya akan lebih enak kalau diganti dengan kata ‘Ya Ampun’ atau ‘Ya Tuhan’.
fps.05.02.21
--------------------oOo--------------------