Indiana Chronicles: Blues
Clara Ng
312 hal
GPU (Cet. 2, Februari 2005)
Indiana Chronicles: Blues, merupakan buku kedua dari Clara Ng setelah ‘Tujuh Musim Setahun.’ Buku ini di’promosikan’ sebagai salah satu ChickLit Indonesia. Indiana Chronicles ini nantinya akan berupa suatu trilogy, dan Blues adalah bagian pertama dari trilogy itu.
Tokoh utama di buku ini adalah seorang perempuan bernama Indiana Lesmana. Seorang wanita muda yang mandiri, tapi penuh dengan masalah. Hari-hari yang dilalui selalu dirasa buruk oleh Indiana. Misalnya, rapat yang membosankan, mobil bernama Wang yang mogok, karir yang jalan di tempat, boss yang rada menyebalkan. Bahkan kehidupan percintaannya pun belum memberikan suatu kepuasan atau kebahagian sendiri bagi Indiana. Mungkin inilah gambaran dari sebagian perempuan metropolitan.
Punya kekasih yang tampan dan kaya ternyata tidak cukup bagi Indiana, bukan karena Indiana tergolong ‘cewek matre’, tapi karena Francis terlalu mengatur dan memaksa. Meskipun termasuk tipe pria romantis, Francis terlalu ‘tegas’ bagi Indiana, tidak pernah dia bertanya apa keinginan Indiana, selalu semua sudah ditetapkan oleh Francis. Ketika Francis melamarnya, Indiana bahagia, tapi dia harus berhadapan dulu dengan calon mertua yang ternyata suka mengatur dan ikut campur dalam urusan pribadi anaknya.
Sampai suatu ketika, Indiana ditugaskan ke Pontianak dan pesawat yang ditumpanginya mengalami kecelakaan. Pesawat itu jatuh di hutan di belantara Kalimantan. Sempet hampir terjebak, karena aku pikir Indiana Chronicles ini akan menceritakan tentang petualangan Indiana di hutan Kalimantan, tapi ternyata aku ‘tertipu’. Di sini Indiana bertemu dengan Charles, salah satu penumpang pesawat itu juga. Charles adalah pimpinan perusahaan besar di Jakarta. Mereka berdua membantu para korban lain di pesawat itu.
Pertemuan dengan Charles malah membuahkan masalah baru bagi Indiana. Ternyata Charles adalah orang penting yang seharusnya ditemui Indiana di Pontianak. Ketika bertemu di kantor Indiana, baru Indiana tahu siapa Charles sebenarnya. Buntutnya, Charles mengundang Indiana makan malam, dan Indiana harus berbohong pada Francis demi memenuhi undangan itu.
Acara makan malam menjadi mimpi buruk lain bagi Indiana. Indiana yang ngetop mendadak karena diberitakan di berbagai media setelah kecelakaan menjadi sasaran empuk infotainment di televisi. Gosip merebak tentang hubungan Charles dan Indiana yang menjadi berita utama di berbagai televisi. Akibatnya lagi, boss Indiana marah besar, dan memecat Indiana karena sudah terlibat masalah emosi dengan kliennya. Hubungannya dengan Francis pun memburuk.
Tapi, sisi baik dari ‘ketenaran’ mendadak, Indiana ditawari mengisi kolom tentang kehidupan wanita metropolitan di sebuah majalah wanita, Metro Women.
Mungkin membaca buku ini, kita tidak melihat perbedaan mendasar dari gambaran perempuan yang digambarkan dalam chicklit terjemahan. Malah mungkin terkesan ‘meniru’, tapi mungkin inilah gambaran perempuan metropolitan dengan masalah kesehariannya.
Fps.05.03.29
--------------------oOo--------------------
Indiana Chronicles: Lipstick
Clara Ng
320, hal
GPU (Cet. 1, Januari 2005)
Masih ingat Indiana Lesmana? Kali ini, ketemu lagi dalam Indiana Chronicles episode Lipstick, bagian kedua dari trilogy Indiana Chronicles.
Indiana masih gadis yang kocak, masih kadang ceroboh, tapi banyak perubahan yang terjadi dalam kehidupannya. Saat ini sedang jomblo semenjak putus dengan Francis, sudah punya rumah kontrakan sendiri, gak tinggal di apartemen sepupunya, Sara lagi, Wang, mobil kesayangannya juga sudah dijual. Sekarang Indiana menjabat sebagai wakil redaksi di majalah Metro Women. Satu lagi yang belum berubah, Indiana masih trauma berat kalau naik pesawat. Dan yang penting lagi… Indiana sedang berusaha untuk tidak menyakiti hati orang-orang (ini ajaran Illona, sang pemimpin redaksi majalah Metro Women).
Terus, apa hubungannya sama Lipstick? Kehebohan diawali ketika secara tidak sengaja Indiana mematahkan lipstik teman sekantornya, CJ. Langsung deh muncul ramalan dari beberapa teman-temannya. Kata Poppy, Lipstik patah artinya bakal ada kejadian buruk. Terus, merembet ke analisa soal bentuk lipstik.
Di bagian kedua ini, rasanya ceritanya lebih ramai, ya ramai dengan para ‘bintang’, ramai juga dengan kehebohan Indiana. Yang lucu lagi, setting cerita sebagian besar ada di … rumah sakit! Indiana masuk rumah sakit??? Bukan … bukan .. Indi, tapi orang-orang di sekitarnya harus berurusan dengan rumah sakit, yang membuat Indi ikut terlibat di dalamnya.
Dimulai ketika Marlene, rekan kantor Indi yang masuk rumah sakit, sehingga Indi harus menjenguknya. Ketika sedang besuk, Indi bertemu dengan Onassis, seorang dokter ahli kandungan yang dijodohkan Sara dengan Indi. Lalu, ketika sedang di kafetaria, secara tidak sengaja, Indi bertemu dengan Francis yang membuatnya ‘meleleh’ seketika. Belum lagi, secara kebetulan, Indiana mengungkapkan sebuah kasus malpraktek di sebuah rumah sakit, sampai masuk TV segala.
‘Kejombloan’ Indiana membuat Sara menjodohkannya dengan Onassis, temannya dari kecil, yang PD banget merasa Indi juga suka dengan dia. Tapi, ternyata Indiana masih terbayang-bayang dengan Francis. Belum lagi, tiba-tiba muncul seorang reporter TV bernama Abi, yang sayangnya (atau untungnya, ya) sudah menikah, karena hampir saja Indi coba-coba flirting dengannya.
Trauma akibat kecelakaan pesawat masih menghantui Indiana. Kehebohan di pesawat terjadi ketika Indiana harus berangkat ke Singapura menghadiri konferensi jurnalis. Indiana panik begitu mendengar mesin pesawat dan langsung menciptakan kehebohan di pesawatnya.
Ending cerita… hmmm… boleh dibilang romantis…. Dan cerita ini penuh kejutan buat Indiana dan boleh dibilang lengkap… ada sedih, ada kocak, ada senang-senangnya, ada yang mengharukan.. dan pastinya ada romantisnya…
fps.05.04.12
--------------------oOo--------------------
Indiana Chronicles: Blues
Clara Ng
312 hal.
GPU (Cet. 2, Februari 2005)
Indiana Chronicles: Blues, merupakan buku kedua dari Clara Ng setelah ‘Tujuh Musim Setahun.’ Buku ini di’promosikan’ sebagai salah satu ChickLit Indonesia. Indiana Chronicles ini nantinya akan berupa suatu trilogy, dan Blues adalah bagian pertama dari trilogy itu.
Tokoh utama di buku ini adalah seorang perempuan bernama Indiana Lesmana. Seorang wanita muda yang mandiri, tapi penuh dengan masalah. Hari-hari yang dilalui selalu dirasa buruk oleh Indiana. Misalnya, rapat yang membosankan, mobil bernama Wang yang mogok, karir yang jalan di tempat, boss yang rada menyebalkan. Bahkan kehidupan percintaannya pun belum memberikan suatu kepuasan atau kebahagian sendiri bagi Indiana. Mungkin inilah gambaran dari sebagian perempuan metropolitan.
Punya kekasih yang tampan dan kaya ternyata tidak cukup bagi Indiana, bukan karena Indiana tergolong ‘cewek matre’, tapi karena Francis terlalu mengatur dan memaksa. Meskipun termasuk tipe pria romantis, Francis terlalu ‘tegas’ bagi Indiana, tidak pernah dia bertanya apa keinginan Indiana, selalu semua sudah ditetapkan oleh Francis. Ketika Francis melamarnya, Indiana bahagia, tapi dia harus berhadapan dulu dengan calon mertua yang ternyata suka mengatur dan ikut campur dalam urusan pribadi anaknya.
Sampai suatu ketika, Indiana ditugaskan ke Pontianak dan pesawat yang ditumpanginya mengalami kecelakaan. Pesawat itu jatuh di hutan di belantara Kalimantan. Sempet hampir terjebak, karena aku pikir Indiana Chronicles ini akan menceritakan tentang petualangan Indiana di hutan Kalimantan, tapi ternyata aku ‘tertipu’. Di sini Indiana bertemu dengan Charles, salah satu penumpang pesawat itu juga. Charles adalah pimpinan perusahaan besar di Jakarta. Mereka berdua membantu para korban lain di pesawat itu.
Pertemuan dengan Charles malah membuahkan masalah baru bagi Indiana. Ternyata Charles adalah orang penting yang seharusnya ditemui Indiana di Pontianak. Ketika bertemu di kantor Indiana, baru Indiana tahu siapa Charles sebenarnya. Buntutnya, Charles mengundang Indiana makan malam, dan Indiana harus berbohong pada Francis demi memenuhi undangan itu.
Acara makan malam menjadi mimpi buruk lain bagi Indiana. Indiana yang ngetop mendadak karena diberitakan di berbagai media setelah kecelakaan menjadi sasaran empuk infotainment di televisi. Gosip merebak tentang hubungan Charles dan Indiana yang menjadi berita utama di berbagai televisi. Akibatnya lagi, boss Indiana marah besar, dan memecat Indiana karena sudah terlibat masalah emosi dengan kliennya. Hubungannya dengan Francis pun memburuk.
Tapi, sisi baik dari ‘ketenaran’ mendadak, Indiana ditawari mengisi kolom tentang kehidupan wanita metropolitan di sebuah majalah wanita, Metro Women.
Mungkin membaca buku ini, kita tidak melihat perbedaan mendasar dari gambaran perempuan yang digambarkan dalam chicklit terjemahan. Malah mungkin terkesan ‘meniru’, tapi mungkin inilah gambaran perempuan metropolitan dengan masalah kesehariannya.
Fps.05.03.29
--------------------oOo--------------------